Blue Fire Pointer

Jumat, 30 Juni 2017

PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

A. Pengertian "Anak Luar Biasa"
Anak luar biasa adalah anak yang membutuhkan pendidikan dan pelayanan khusus untuk mengoptimalkan potensi kemampuannya secara utuh akibat adanya perbedaan kondisi dengan tinggi anak lainnya.

Seperti isitilah-istilah terkait anak luar biasa, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) definisi masing-masing istilahnya:
Cacat (kecacatan), yaitu suatu keadaan dimana individu mengalami kekurangmampuan yang dimungkinkan karena adanya gangguan keadaan, seperti kecacatan pada organ tubuh. Contoh pada orang yang cacat, maka dia akan merasakan berkurangnya fungsi kaki untuk melakukan mobilitas.
(Kerusakan), yaitu suatu keadaan atau kondisi di mana individu mengalami kehilangan atau abnormalitas psikologis, fisiologis atau fungsi struktur anatomis secara umum pada tingkat organ tubuh. Contoh seseorang yang mengalami amputasi satu kaki, maka dia mengalami kecacatan kaki.
Handicap (ketidakmampuan), yaitu ketidakberuntungan individu yang dihasilkan dari gangguan atau kecacatan yang terjaga atau tergantung pemenuhan peran yang normal pada individu. Handicaped juga bisa diartikan suatu keadaan di mana individu mengalami ketidakmampuan dalam bersosialisasi dan interaksi dengan lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena adanya kelainan dan berkurangnya fungsi organ individu. Contoh orang yang mengalami amputasi kaki sehingga untuk aktivitas mobilitas atau interaksi dengan lingkungannya dia membutuhkan kursi roda.


B. Diagnosis atau Pelabelan Keluarbiasaan
Perlu memperhatikan sikap profesional dari orang yang melakukan identifikasi, ada kriteria yang jelas, dan tidak hanya fokus pada klarifikasi juga pada masalah dan tepat.

Adapun sisi positif dan sisi negatif dalam melakukan pelabelan keluarbiasaan pada anak, yaitu:
Dampak positif: mau anaf, sangat kutan dan penerimaan yang tepat dari lingkungan
Dampak negatif: tidak bisa




C. Hal Penting bagi Anak Luar Biasa
Prinsip normalisasi atau LRE (Least Restrictive Environment) yang harganya tidak terjangkau.
ALB yang diupayakan terus menerus berada dalam situasi kehidupan sehari-hari.
Siswa tuna netra adalah bahan bacaan dalam bentuk huruf Braille.
Siswa gangguan pendengaran membutuhkan alat bantu dengar
Siswa yang mengalami gangguan emosional atau usah perlu kelas yang lebih kecil dan terstruktur.

D. PENDIDIKAN LUAR BIASA DI INDONESIA
Sudah diatur dalam UU RI No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab VI Pasar 32 (1)


E. Tujuan Pendidikan Luar Biasa di Indonesia
Mengembangkan kehidupan anak dan sebagai pribadi
Mengembangkan kehidupan anak didik dan siswa sebagai anggota masyarakat

F. Jenis-jenis Sekolah Luar Biasa
Sekolah Luar Biasa A: untuk Tuna Netra
Syarat: keterangan dari dokter mata, umur antara 3-7 tahun, dan tidak lebih dari 14 tahun
Sekolah Luar Biasa B: untuk Tuna Rungu
Syarat: keterangan dari dokter THT, umurku 5-11 tahun
Sekolah Luar Biasa C: untuk Tuna Grahita, IQ 50-75
                                  CL: untuk Tuna Grahita, IQ 25-50
Syarat: keterangan IQ dari psikolog, keterangan dari sekolah terakhir dan umur
Sekolah Luar Biasa D: untuk Tuna Aksara
Sekolah Luar Biasa E: untuk Tuna Laras
Syarat: untuk menghindari gangguan diri atau pernah melakukan kejahatan, umur antara 6-18 tahun
Sekolah Luar Biasa G: untuk Tuna Ganda

G. Penyelenggaraan Pendidikan Khusus
Program Pendidikan Individual (LEP)
Least Restrictive Environment (LRE)
Belajar dan Kolaborasi antar Profesional
Read More ->>

MANAJEMEN KELAS (MENGELOLA KELAS)

Mengelola Kelas

     Jika membahas tentang belajar, maka pembahasan itu tidak akan jauh dari pada Sekolah dan Kelas. baik itu Universitas atau jenis tempat belajar mengajar manapun, semua akan kembali pada keberadaan kelas yang menjadi wadah utama dalam proses belajar mengajar. Maka di Psikologi Pendidikan, Pengelolaan Kelas menjadi salah satu subjek yang paling di perhatikan. Mengingat keadaan kelas dan peran kelas tak kalah penting dari aspek lainnya dalam PENDIDIKAN.
Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan dan kesempatan pembelajaran murid ke arah yang lebih baik. selama berabad abad, perkembangan pemikiran tentang pengelolaan kelas telah bergerak ke arah yang lebih baik. dimana pandangan lama menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol tindak tanduk murid. Pandangan yang baru memfokuskan pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri.

Kelas Padat, Kompleks, dan Berpotensi Kacau


Kelas adalah multidimensional, bahwasanya kelas adalah setting untuk banyak aktivitas.  Aktivitas terjadi secara simultan, yang artinya banyak aktivitas kelas terjadi secara simultan. Hal hal terjadi secara cepat,  mengingat kompleksnya kelas, dapat terjadi berbagai macam hal dalam waktu singkat begitu juga dengan kejadian yang sering kali tidak bisa di prediksi dan hanya ada sedikit privasi di dalam kelas. sehingga, banyak kelas yang memiliki sejarahnya tersendiri dalam artian memiliki kenangan tentang apa yang pernah terjadi di dalam kelas tersebut.
Berikut adalah beberapa hal yang penting dalam sebuah kelas.

 Memulai dengan Benar                                                                                                           yang di maksudkan disini adalah pengelolaan hari hari pertama dan  minggu minggu awal masa sekolah secara cermat dan hati hati.
 Penekanan pada Instruksi dan Suasana Kelas yang Positif                                                              Cara mengembangkan dan      memelihara lingkungan kelas yang positid adalah apa yang akan  mendukung proses  pembelajaran.
  Mendesain Lingkungan Fisik Kelas                                                                             Lingkungan fisik kelas tak boleh di abaikan, terdapat prinsip prinsip kelas yang harus di tekankan.

·         Kurangi kepadatan di tempat lalu lalang
·         Pastikan guru maupun murid dapat salig melihat dengan mudah
·         Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses
·         Pastikan murid dapat dengan mudah melihat presentasi kelas

             4.   Gaya penataan Kelas
             Dalam memperhatikan lingkungan fisik kelas, penataan kelas seperti tata kursi dan meja di                   kelas juga harus di perhatikan
             5.   Membuat, mengajarkan dan mempertahankan aturan dan prosedur
            Agar dapat berjalan dengan lancar, Kelas perlu aturan dan prosedur yang jelas. Dan semua                   bagian kelas harus menjalankan aturan tersebut sesuai dengan perannya masing masing tanpa             terkecuali.
             6.       Mengajak murid untuk bekerja sama
             Menjalin hubungan positif, membagi tanggung jawab bersama dan memberi hadiah serta                    hukuman pada perilaku yang tepat agar murid ataupun anggota kelas dapat mengikuti kelas                  dengan baik tanpa harus selalu di penuhi dengan larangan dan ketegangan serta hukuman.
            7.       Menjadi Komunikator ; Bagi para pemimpin kelas khususnya guru dan para pembina di
                   harapkan memiliki kemampuan kemampuan keterampilan komunikasi yang baik dalam     
                   mengelola dan memecahkan konflik secara konstruktif.         
            8.       Menghadapi Perilaku bermasalah
             Sekalipun memang tak bisa di pungkiri perilaku bermasalah akan tetap muncul sekalipun                    semua sudah di persiapkan dengan matang, kita semua harus tetap menghadapi masalah                      tersebut denga efekti dan tepat waktu.
            9.       Menghadapi Agresi
            Kekerasan yang selama ini menjadi perhatian keras. Baik antara sesama murid atau murid dan             guru. seperti masalah, kekerasan juga dapat muncul kapan saja dan tetap harus di hadapi.                     Tentu tidak dengan kekerasan juga, melainkan dengan solusi dan jalan keluar yang tenang dan              pemecahan konflik yang tidak merugikan siapapun.

                Semua poin adalah yang terpenting dalam pengelolaan kelas. dimana semuanya akan kembali pada seluruh anggota kelas baik pengarah atau pemimpin sampai anggota kelas yang di sini dimaksudkan kepada murid. Kebijaksaan dan hubungan positif dari seluruh anggota kelas menjadi peran utama dalam menjaga kelas tetap dalam keadaan yang di inginkan. Mengambil pelajaran dari pengalaman sebelum sebelumnya tentang bagaimana kacaunya sebuah kelas akan memberikan gambaran baru dalam menciptakan kelas yang lebih baik.
x
Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.